RAIH KEMENANGAN KLIK DI SINI

Rabu, 17 Maret 2010

Pemerintah Sudah Menetapkan Program Percepatan Pemanfaatan Geotermal

ENERGI TERBARUKAN

Geotermal Tanpa Industri Lokal

JAKARTA - Pemerintah menargetkan pemenuhan kebutuhan listrik dari panas bumi atau geotermal sebesar 9.000 megawatt pada tahun 2025, sedangkan kapasitas yang dicapai sekarang baru 1.189 megawatt. Tanpa percepatan dan dukungan komponen dari industri lokal, target tersebut sulit dicapai.

”Selama ini, hampir nol persen penggunaan komponen dalam negeri untuk produksi listrik dari geotermal,” kata Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy Abadi Poernomo dalam konferensi pers di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Senin (15/3) di Jakarta.

Abadi Poernomo mengatakan, untuk mendistribusikan uap panas geotermal digunakan pipa-pipa besi baja yang sebenarnya bisa diproduksi di dalam negeri. Begitu pula untuk pipa-pipa reinjeksi air panas. Namun, selama ini yang digunakan bukan pipa-pipa produk dalam negeri.

”Pipa produk impor kualitasnya lebih baik dan harganya lebih murah,” kata Abadi.

Peran pemerintah

Direktur Pusat Teknologi Konversi dan Konservasi Energi BPPT Arya Rezavidi serta Direktur Utama PT Nusantara Turbin dan Propulsi Supra Dekanto turut memberikan informasi pada konferensi pers tersebut. Arya Rezavidi mengatakan, butuh keberpihakan pemerintah untuk menghidupkan industri lokal dalam pemanfaatan geotermal untuk produksi listrik.

Saat ini, menurut Rezavidi, pemerintah sudah menetapkan program percepatan pemanfaatan geotermal, yaitu melalui program pembangunan pembangkit listrik 10.000 megawatt (MW) tahap kedua dengan menetapkan kontribusi dari geotermal sebesar 3.962 MW. ”Sekarang sudah ditetapkan 44 lokasi baru panas bumi yang sangat potensial sebagai pasar,” kata Rezavidi.

Abadi Poernomo mengatakan, PT Pertamina Geothermal Energy baru memproduksi listrik dari geotermal sebesar 272 MW. Dalam lima tahun ke depan ditargetkan meningkat menjadi 1.342 MW.

”Tahun 2010 ini sedang dieksplorasi 33 sumur. Sebelumnya, pada tahun 2009 dieksplorasi 23 sumur,” kata Abadi.

Supra Dekanto menuturkan, perusahaannya mendukung BPPT dalam memproduksi komponen lokal untuk pembangkit listrik panas bumi skala kecil.

Menurut Arya Rezavidi, BPPT sudah mengembangkan pembangkit listrik geotermal dengan komponen lokal meski kapasitasnya masih sangat kecil. (NAW)***

Source : Kompas, Rabu, 17 Maret 2010 | 03:13 WIB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar