RAIH KEMENANGAN KLIK DI SINI

Selasa, 26 April 2011

TIPS & CATATAN Foto Jurnalisme adalah Gawang Demokrasi

Selasa,

26 April 2011

RUSWANTO ADI PRADANA ONLINE

TIPS & CATATAN

Foto Jurnalisme adalah Gawang Demokrasi

Rahmat Gunawan

The Offsprings of Volcano

Oleh ARBAIN RAMBEY

”Kekuatan fotografi selalu menjadi referensi atas pelaksanaan demokrasi. Namun dia dapat berubah menjadi imaji sia-sia kala melayani kepentingan inferior para oknum pejabat yang tamak. Foto jurnalisme tak sekadar menyampaikan berita lalu habis perkara. Tindak lanjut atas subyek- subyek yang terpotret tetaplah pantas dilakukan demi kesaksian para pewarta foto di garis depan peristiwa dan tentunya: SEJARAH….”

Kata pengantar kurator Oscar Motuloh pada buku fotografi jurnalistik berjudul Mount Merapi 10 yang akan diluncurkan Rabu malam besok di Duta Fine Arts Gallery, Kemang Utara, Jakarta Selatan, sungguh mengingatkan kita bahwa foto jurnalistik adalah bagian dari kehidupan modern kita dengan segala konsekuensinya.

Kehidupan yang baik dan adil haruslah didukung oleh sistem pers yang juga baik dan tidak memihak mana pun. Dengan demikian, keseimbangan dalam segala hal terjadi karena pejabat yang sedang menjabat maupun masyarakat yang ada selalu saling mengawasi lewat pers yang ada.

Pertanyaan yang menyeruak: siapakah yang harus menjamin keberadaan pers yang baik itu?

Jawaban pertanyaan terakhir itu sungguh tidak mudah. Pers yang baik harus muncul dari pihak netral. Dan, akhirnya, memang pers yang baik harus mengader dirinya sendiri.

Patut diacungi jempol upaya Aliansi Pewarta Foto dan Pekerja Profesional yang dibentuk dengan sangat tidak formal. Dimotori juga oleh Galeri Fotografi Jurnalistik Antara, dan banyak sponsor yang sepaham, mereka menyiapkan sebuah sistem pendidikan ke dalam bagi foto jurnalistik Indonesia. Peluncuran buku Mount Merapi 10 tersebut memang berniat menggalang dana bagi pendidikan fotografi jurnalistik di Indonesia.

”Semua uang hasil penjualan buku akan dipakai untuk mendanai liputan peristiwa-peristiwa besar di Indonesia bagi para jurnalis foto independen. Dengan demikian, pendidikan jurnalistik kita bisa berkembang dengan baik tak semata diarahkan pihak tertentu,” kata Oscar.

Sebuah upaya yang luar biasa dan tentunya harus kita dukung bersama.***

Source : Kompas, Selasa, 26 april 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar