Aksi Brutal Kartel Meksiko
"Kota Musim Semi Abadi" Jadi Pusat Pertempuran, 60 Orang Tewas
CUERNAVACA, Kamis - Perang antarkartel narkoba di Meksiko, Amerika Selatan, kian tidak terkendali dan cenderung brutal. Hari Kamis (29/4), kekerasan terjadi di tiga kota negara bagian, yakni Cuernavaca, Ciudad Juárez, dan kota pantai Acapulco. Korban tewas seluruhnya lebih dari 60 orang.
Jika selama ini perang antarkartel narkoba sering terjadi di enam kota di Meksiko utara, yang berbatasan dengan AS dan dua kota pantai, kini perang antargeng bergeser mendekati Mexico City, kota yang menjadi etalase Meksiko. Satu pertempuran untuk mengendalikan sebuah kartel brutal berlangsung secara kejam di Cuernavaca, ibu kota negara bagian Morales, 65 kilometer di selatan Mexico City.
Beberapa mayat yang menjadi korban kekejaman itu digantung di sebuah jembatan yang di bawahnya terdapat jalan raya padat lalu lintas. Ada pula mayat yang dibuang begitu saja di depan kantor polisi. Beberapa mayat lain dibuang di sisi jalan dalam kondisi wajah telah dikelupas habis.
Surat-surat elektronik (e-mail) misterius yang masuk ke alamat e-mail warga mengingatkan agar warga tetap di rumah jika malam tiba. Warga juga jangan mengendarai truk pikap atau SUV, kendaraan favorit gembong narkoba, agar tidak terjebak dalam perang antarkartel obat bius.
Dilarang keluar malam
Universitas, sekolah, dan kantor memulangkan mahasiswa, siswa, dan pegawainya lebih awal sejak e-mail itu beredar dua minggu lalu. Kuliah malam salah satu universitas swasta di Cuernavaca dibatalkan. Semua restoran dan bar menutup pintu, beberapa di antaranya tutup selama dua hari.
Tempat usaha juga tutup. Sebagian besar kios di pusat kerajinan khas Meksiko juga tutup sehingga beberapa turis tidak bisa berbelanja. Jose Luis Rodriquez, pemilik toko perhiasan perak, mengatakan, pedagang rugi. ”Orang-orang masih takut untuk datang ke pasar,” katanya.
Cuernavaca dijuluki sebagai ”Kota Musim Semi Abadi”, tempat paling teduh dan tenang untuk berlibur, terutama bagi para elite, baik pejabat, pengusaha, dan pensiunan. Kota wisata ini pun menjadi tempat yang ”tenang” bagi gembong dan raja narkoba yang dari kekayaan haramnya bisa membangun rumah dan apartemen mewah di sini. Tidak heran jika kini kota berubah menjadi pusat pertempuran baru antarkartel narkoba.
Perang antarkartel narkoba di Cuernavaca belakangan ini menjadi brutal sejak terjadi kontak senjata di sebuah apartemen mewah, Desember 2009. Perang selama dua jam waktu itu menyebabkan bos narkoba, Arturo Beltran Leyva, tewas. Kakaknya, Hector Beltran Leyva, kini memimpin kartel untuk memburu raja kartel narkoba paling brutal, Edgar Valdez Villarreal, pria yang dijuluki ”La Barbie”.
Puluhan orang tewas
Pertempuran di antara dua geng ini menyebabkan sedikitnya 50 orang tewas, pada Januari-April. Selain itu, pada hari Rabu juga terjadi perang antarkartel di Acapulco, kota pelabuhan di negara bagian Guerrero. Di kota yang pernah dijuluki ”taman bermain bintang Hollywood” ini terjadi baku tembak di sebuah hotel. Mayat tanpa kepala dibuang begitu saja. Perang antarkartel ini bertujuan untuk menguasai kota pelabuhan Acapulco.
Selain itu, 16 orang tewas di Ciudad Juárez, negara bagian Chihuahua, Rabu. Tiga orang di antaranya tewas di depan sebuah sekolah dasar dalam aksi baku tembak dan saling kejar, diduga geng narkoba. Guru dan murid panik sehingga ada yang pingsan. Kota ini dijuluki ”kota paling mematikan”. (AP/REUTERS/CAL/Kompas)***
Sumber : Kompas, Jumat, 30 April 2010 | 04:22 WIB
Fransiscus Marinus @ Jumat, 30 April 2010 | 08:10 WIB
Seram ya?
Fransiscus Marinus @ Jumat, 30 April 2010 | 08:08 WIB
seram ya?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar