RAIH KEMENANGAN KLIK DI SINI

Senin, 14 Desember 2009

Suryo Manusia Tercepat di Asia Tenggara

Sprinter Indonesia, Suryo Agung Wibowo, merayakan kemenangan dalam final lari 100 meter putra SEA Games XXV di Kompleks Stadion Nasional, Vientiane, Laos, Minggu (13/12). Suryo memecahkan rekor SEA Games atas namanya sendiri di Nakhon Ratchasima tahun 2007 dari catatan waktu 10,25 detik menjadi 10,17 detik. (Foto : Kompas/Agus Susanto)***

SEA GAMES

Suryo Manusia Tercepat di Asia Tenggara

VIENTIANE - ”Rekor SEA Games pecah!” teriak sprinter Indonesia, Suryo Agung Wibowo, seusai melintasi garis finis dalam lomba atletik nomor 100 meter putra. Sembari berteriak, ia menunjuk ke papan pencatat waktu di Stadion Nasional, Vientiane, Minggu (13/12). Suryo kembali menjadi manusia tercepat di Asia Tenggara setelah merebut emas SEA Games Ke-25 Laos di nomor paling bergengsi tersebut dengan waktu 10,17 detik.

Waktu Suryo itu juga mempertajam rekor SEA Games 10,25 detik atas namanya sendiri, yang diukirnya saat merebut emas di Thailand, dua tahun lalu. ”Hari ini 13 Desember menjadi milik saya. Gila, sungguh luar biasa. Syukur saya masih bisa memberikan yang terbaik,” ujar Suryo kepada wartawan yang merubungnya.

Selain memecahkan rekor SEA Games, Suryo juga berhasil memecahkan rekor nasional 100 meter putra yang telah bertahan sejak 20 tahun lalu dengan catatan waktu 10,20 atas nama Mardi Lestari. ”Ini sungguh mengejutkan, bisa memecahkan dua rekor sekaligus, rekornas dan SEA Games. Saya sangat gembira karena target dari pelatih sebelumnya hanya mencatatkan waktu 10,20 detik, sama dengan rekornas,” kata Suryo.

Dalam lomba di trek Stadion Nasional, Suryo tampil di lintasan empat, berdampingan dengan pesaing terberatnya, Wachara Sondee (Thailand). Sprinter kelahiran Solo, 8 Oktober 1983, ini langsung melesat meninggalkan lawannya itu sejak garis start.

Ia pun menyentuh garis finis pertama diikuti Sondee yang berhak merebut perak dengan catatan waktu 10,30 detik. ”Saya memang sangat yakin bisa memenangi lomba ini. Persiapan saya sangat matang, jadi saya sangat percaya bisa menjadi yang tercepat,” tambah Suryo.

Kejutan juga diciptakan sprinter Indonesia lainnya, Fadlin, yang berhasil merebut medali perunggu. Fadlin yang hanya ditargetkan untuk memperbaiki catatan waktunya di nomor 100 meter justru berhasil finis ketiga dan merebut medali perunggu.

Ia mencatat waktu 10,61 detik, unggul dari pelari Singapura, Amirudin Jamal, yang mengukir waktu 10,72 detik. ”Saya tidak menyangka dengan hasil ini. Saya hanya ditargetkan untuk mendapat medali di nomor relay. Di nomor 100 meter saya hanya ingin memperbaiki catatan waktu saja,” ujar Fadlin.

Kemenangan Suryo tidak diikuti Irene Truitje Joseph yang turun di nomor 100 meter putri. Irene gagal menyaingi lawan-lawanya dan harus puas finis di urutan keenam.

Vietnam menunjukkan kedigdayaan mereka di nomor ini setelah merebut medali emas lewat Vu Thi Huong dengan torehan waktu 11,34 detik. Medali perak direbut sprinter Le Ngoc Phuong dengan waktu 11,746. (RAY/OTW)***

Sumber : Kompas, Senin, 14 Desember 2009 | 03:15 WIB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar