SISI LAIN ISTANA
Takbir di Istana Negara yang Bikin Petugas Panik
Suasana halaman depan Istana Negara Jakarta, siang itu, Jumat, 2 Agustus 2002, sedikit lebih ramai dari biasanya. Puluhan wartawan, fotografer, dan juru kamera televisi dari media massa nasional bergerombol menunggu kehadiran Menteri Luar Negeri AS saat itu, Colin Powell.
Siang itu, Menteri Luar Negeri AS era Presiden George W Bush tersebut dijadwalkan bertemu dengan Presiden Megawati Soekarnoputri di Istana.
Suasana di halaman Istana Negara siang itu agak berbeda dari hari-hari biasa. Para pria bule bersetelan jas hitam, beberapa di antaranya berkacamata hitam, mondar-mandir di teras depan Istana. Mereka petugas keamanan AS yang menyertai kedatangan Colin Powell.
Gaya para petugas keamanan tersebut menarik perhatian karena selama era Presiden Megawati Soekarnoputri, suasana Istana Negara tak pernah ”seserius” itu dalam pengamanan.
Sekitar pukul 12.30, iring-iringan mobil Menlu Colin Powell memasuki halaman Istana Negara. Colin Powell, didampingi Duta Besar AS kala itu, Ralp L Boyce, turun dari mobil BMW dengan nomor CD-12-01 dan langsung menaiki tangga teras depan Istana Negara, masuk ke dalam Istana. Rupanya rombongan Menlu AS itu juga membawa serombongan wartawan AS.
Ketika Colin Powell dan Megawati mengadakan pertemuan di dalam Istana, tiba-tiba petugas keamanan AS yang mengiringi kedatangan Colin Powell meminta wartawan Indonesia tidak boleh berada di teras depan Istana Negara. Padahal, sebelumnya, Kepala Biro Pers dan Media Sekretariat Presiden Garibaldi Sujatmiko telah menetapkan wartawan Indonesia bisa lebih dekat meliput pertemuan Presiden RI dengan Menlu AS. Lho, ini istana siapa, ini negeri siapa?
Harapan mendapat berita eksklusif pun perlahan pupus karena mana mungkin mengajukan pertanyaan kepada Menlu AS dari jarak yang relatif jauh, apa harus berteriak. Kalaupun berteriak, apa terdengar karena para wartawan asing yang datang bersama rombongan Menlu AS berjarak lebih dekat dengan Colin Powell karena mereka tetap diizinkan berada di teras Istana.
Tepat pukul 13.38, pertemuan Presiden Megawati dengan Menlu AS Colin Powell berakhir. Saat Powell keluar dari pintu Istana, tiba-tiba ada teriakan ”Allahu Akbar”, ”Allahu Akbar”, di halaman depan Istana. Seiring dengan teriakan itu, dengan sigap para petugas keamanan AS menggiring Colin Powell masuk ke BMW CD-12-01 dan melesat meninggalkan halaman Istana. Keterangan pers batal. Wartawan asing yang masih berada di teras Istana terbengong-bengong. Mereka gagal mendapat berita eksklusif, senasib dengan wartawan Indonesia.
Ternyata, takbir itu dikumandangkan oleh wartawan yang meminjam topi putih, yang biasa dipakai oleh orang yang baru pulang dari Tanah Suci, milik juru kamera TPI. Wartawan itu membuat petugas keamanan Menlu AS belingsatan dan panik. (Elly Roosita/Kompas)***
Sumber : Kompas, Selasa, 27 April 2010 | 03:54 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar