RAIH KEMENANGAN KLIK DI SINI

Selasa, 06 Juli 2010

Batan Hasilkan Radiofarmaka dari Bahan Alam

KILAS IPTEK

Batan Hasilkan Radiofarmaka dari Bahan Alam

Badan Tenaga Nuklir Nasional atau Batan melakukan terobosan baru dengan menghasilkan radioisotop dari unsur alam. Isotop itu, Molibdenum-99, dihasilkan dari Molibdenum oksida. Teknik pembuatan Mo-99 ini menggunakan polimer zirkonium yang dikembangkan Batan bekerja sama dengan Jepang. Saat ini teknik tersebut dapat dibuat sendiri oleh Batan, ujar Abdul Mutalib, Kepala Pusat Radioisotop dan Radiofarmaka. Mo-99 lebih lanjut digunakan sebagai generator atau pembuat senyawa radiofarmaka teknisium (Te) untuk keperluan diagnosis beberapa organ tubuh manusia.

Te-MIBI (Metoksi Isobutil Iso Nitril) misalnya berupa cairan yang disuntikkan dalam tubuh untuk melihat kondisi pembuluh jantung, sedangkan Te-HMPAO (Hidroksi Metilen Propil Amin Oksin) digunakan mendiagnosis otak dengan cara pencitraan untuk mengetahui adanya berbagai penyakit, antara lain alzheimer. Selain itu dihasilkan senyawa Teknisium Merkaptor Asetil triGliserin (Te-MAG), yang digunakan untuk mengetahui fungsi ginjal.

Tiga radiofarmaka ini telah digunakan di Rumah Sakit Harapan Kita, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, dan Rumah Sakit Hasan Sadikin. Penggunaan bahan radiofarmaka memiliki beberapa keuntungan, selain harganya yang 50 persen lebih murah dibandingkan dengan produk impor. Pembuatannya tidak menghasilkan limbah.

Selama ini pembuatan isotop Mo itu menggunakan proses fisi atau penguraian uranium yang menimbulkan banyak limbah bahan radioaktif yang memiliki masa paruh yang panjang, antara lain Sesium 137 yang baru meluruh setelah 27 tahun. Abdul mengharapkan industri pertambangan menghasilkan mineral dari pemurnian bahan alam yang melimpah di Indonesia.

Dengan demikian, harga radiofarmaka akan menjadi lebih murah lagi. (YUN) ***

Sumber : Kompas, Selasa, 6 Juli 2010 | 04:27 WIB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar