Bendera Indonesia, Merah-Putih, ikut berkibar di final Piala Dunia 2010. (KOMPAS.COM/HERY PRASETYO)***
· Widodo: Saya Belum Dihubungi PSSI
· Indonesia dan Mimpi Piala Dunia
· Ponaryo: Alfred Riedl atau Fatih Terim Sama Saja
· Biar Sedikit, Fabregas Maksimal
· Sepatu Emas Bikin Mueller Kaget
· Perjuangan Duo Jepang Menuju Final
· Fabregas: Belanda Seharusnya Juara
Laporan wartawan Kompas.com, Hery Prasetyo dari Afrika Selatan
JOHANNESBURG, KOMPAS.com — Sejak Piala Dunia 2010 dimulai hingga babak semifinal, belum terlihat satu pun bendera Indonesia (Merah Putih) ikut berkibar dalam kemeriahan pesta sepak bola. Namun, justru di partai final bendera itu akhirnya berkibar juga, meski hanya satu.
Sekitar pukul 17.30 waktu Afrika Selatan (Afsel), Minggu (11/7/2010), tiba-tiba ada segerombol orang yang penuh semangat meneriakkan yel-yel dan mengibarkan bendera Indonesia di jalan menuju Stadion Soccer City, Johannesburg. Ini cukup langka.
Selama Piala Dunia, tentu saja banyak bendera peserta berkibar dibawa para suporter di tempat-tempat keramaian. Bahkan, bendera bukan tim peserta juga ikut berkibar. Bendera Israel, misalnya, pernah dibawa seorang suporter dan dikibar-kibarkan di Nelson Mandela Square. Namun, rasanya belum pernah bertemu bendera Indonesia yang dikibarkan selama sebulan pesta Piala Dunia 2010.
Bendera itu juga mendapat perhatian banyak orang karena partai final mempertemukan Belanda dan Spanyol. Bendera Belanda juga banyak berkibar yang dibawa suporternya dan mirip bendera Indonesia. Maka, banyak yang sempat tercenung karena di tengah-tengah banyaknya bendera merah-putih-biru (bendera Belanda), tiba-tiba ada bendera yang hanya merah dan putih.
Bagi yang tahu bahwa itu bendera Indonesia, akan langsung memaklumi dan mengerti bahwa mereka suporter asal Indonesia. Bagi yang tak tahu, mungkin akan merasa aneh atau malah menduga ada bendera Belanda yang kurang lengkap.
Mereka memang orang-orang Indonesia yang khusus datang ke Afsel untuk menyaksikan final Piala Dunia 2010. Mereka datang pada 10 Juli, dan sehari kemudian langsung menonton final.
"Kami datang 60 orang. Ya, kami ingin ikut menikmati Piala Dunia dan menjadi bagian dari pesta sepak bola ini," jelas Nanang Hermawan.
Menurutnya, kelompok suporter asal Indonesia itu dijaring oleh Nokia. Mereka dipilih berdasarkan aktivasi handphone dengan sistem tersendiri. Diambillah 60 orang untuk diberangkatkan ke Afsel dan menonton Piala Dunia.
"Senanglah, kami semua amat senang menonton Piala Dunia 2010. Makanya, kami terus bergembira sepanjang perjalanan menuju stadion," kata Karsanty, anggota rombongan itu. Hal yang sama dikatakan oleh Maruya.
Karena orang Indonesia, mereka pun membawa bendera Merah Putih. Setidaknya, mereka ingin mengabarkan bahwa Indonesia ada di Piala Dunia, meski sebagai penonton.
"Hore... Hore...," begitu teriak para suporter Indonesia itu. Mereka sering mendapat perhatian selama perjalanan ke stadion dari tempat parkir yang jaraknya sekitar 3 sampai 4 kilometer. Bahkan, ada suporter negara lain yang minta berfoto bersama suporter Indonesia.
Editor: hpr
Sumber : Kompas.com, Selasa, 13/7/2010 | 06:55 WIB
komentar anda
po @ Selasa, 13 Juli 2010 | 16:01 WIB
BTW, Gio van Bronkhorst itu 75% Indonesia lhoo.. harusnya orang Indonesia dukung Belanda, soalnya ada darah Indonesia bisa main di Piala Dunia sementara Timnas Indonesia sendiri belum bisa masuk PD :D
catur @ Selasa, 13 Juli 2010 | 15:59 WIB
ntuk blue, gw nonton bola di tv bareng anak gw trus gw bilang ya gak usah pemainnya tuk main bola di piala dunia tpi wasitnya dari Indonesia deh dikirim apa kata anak gw iya ntar sampe disana diludahin hahahahahahahahahahahahahah kasian kita ya gw geli denger komen anaka gw jd sepak bola kita tuh parah payah dll dsb dst gelap hahahahahaha
Komeng @ Selasa, 13 Juli 2010 | 15:55 WIB
Indonesia jadi tuan rumah piala dunia tahun 2098.Kita punya waktu buat melakukan persiapan selama 88 tahun...
nunu @ Selasa, 13 Juli 2010 | 15:51 WIB
knp kita dulu milih bendera mearh putih yak, jd terkesan jajahan belanda bgt.
Niken @ Selasa, 13 Juli 2010 | 15:50 WIB
Bayangin rasa bangganya Neil Armstrong waktu menancapkan the stripes and stars di bulan...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar