RAIH KEMENANGAN KLIK DI SINI

Kamis, 08 Juli 2010

Siapa "Manusia Laba-laba" Piala Dunia?...


BINTANG

Siapa "Manusia Laba-laba" Piala Dunia?...

Siapakah ”Manusia Laba-laba” pada gelaran Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan ini? Dapatkah kita memberikan apresiasi kepada Iker Casillas, kiper Spanyol, atau Manuel Neuer (Jerman) yang hingga 450 menit baru kebobolan dua gol? Ataukah Fernando Muslera (Uruguay) yang, sampai Selasa malam WIB, juga kebobolan dua gol tetapi memiliki jam bertanding lebih lama, 480 menit.

Nomine lainnya bermunculan nama Marteen Stekelenburg (Belanda) dan Richard Kingson (Ghana) yang telah kemasukan tiga gol.

Sebutan ”Manusia Laba-laba” sesungguhnya hanya julukan yang diberikan kepada Lev Yashin, kiper Uni Soviet. Kehebatan Lev Yashin, yang meninggal pada tahun 1986, diceritakan mampu menahan 150 tendangan penalti selama 13 tahun dalam kariernya sebagai kiper profesional.

Nah, atas popularitas dan kepiawaian sebagai penjaga benteng terakhir pertahanan tim nasional Uni Soviet, FIFA pun merasa perlu menganugerahi kiper terbaik dalam setiap Piala Dunia dengan nama Trofi Lev Yashin.

Yashin, yang kebiasaan mengenakan ikat kepala dan kaus kaki hitam sehingga dijuluki ”Black Spider” ini, bukan hanya kiper yang hebat, tetapi juga memiliki karakter untuk mengangkat timnya. Popularitas Yashin tumbuh pesat berkat penampilan pribadinya yang mengesankan dan berkarisma.

Berdasarkan catatan FIFA worldcup.com, tercatat tiga kiper telah menerima trofi Lev Yashin berkat penampilan memukau selama Piala Dunia berlangsung. Mereka adalah Michel Preud’homme, kiper Belgia pada Piala Dunia tahun 1994, Fabien Barthez (Perancis/1998), dan Oliver Kahn (Jerman/2002), dan Gianluigi Buffon (Italia).

Kelompok studi teknis

Kiper terbaik didasarkan atas penilaian Kelompok Studi Teknis FIFA (Technical Study Group/ TSG) sebagai badan yang berwenang memberi rekomendasi kiper terbaik. TSG sendiri tak mensyaratkan format penilaian secara hitam putih ataupun kriteria pokok secara mutlak yang menjadi pakem penilaian yang harus dipenuhi seorang kiper untuk mendapatkan trofi Lev Yashin.

Nama Richard Kingson disertakan dalam penilaian kiper terbaik sebab ia memegang peran penting membawa Ghana lolos hingga ke babak perempat final. Prestasi Kingson melebihi dari Michel Preud’homme yang hanya sampai di babak 16 besar.

Kriteria FIFA yang baku baru diberikan untuk kategori pemain terbaik dan tim terbaik yang penilaiannya dilakukan bila timnya melangkah ke putaran kedua, babak 16 besar.

Namun, untuk penghargaan Lev Yashin tampaknya masih relatif. Hal tersebut didasarkan saat FIFA memilih kiper Belgia, Michel Preud’homme, sebagai penerima Lev Yashin pertama pada Piala Dunia di Amerika Serikat.

Michel Preud’homme hanya kebobolan satu gol dari tiga pertandingan, yakni saat pemain Arab Saudi, Saeed Owairan, membobol gawang Belgia di pertandingan perdana.

Jika mengacu pada penilaian tersebut, apakah kiper terbaik yang dimiliki Spanyol dan Uruguay, Iker Casillas dan Fernando Muslera, berhak atas trofi Lev Yashin?

Tahun 2006 ketika Buffon menerima penghargaan kiper terbaik, ia hanya kemasukan satu gol hingga pertandingan final melawan Perancis. Penampilan Buffon sangat solid dan baru kebobolan satu gol—akibat bunuh diri rekannya, Cristian Zaccardo. Prestasi yang sama juga ditorehkan oleh kiper Swiss, Pascal Zuberbuehler, yang tidak pernah kebobolan hingga timnya kalah adu penalti di babak 16 besar dari Ukraina.

Pertanyaan ini layak terlontar mengingat hal yang sama ditoreh kiper Portugal, Eduardo, yang baru kebobolan satu gol dari Spanyol saat timnya kalah di babak 16 besar.

Namun, penilaian siapa kiper terbaik rasanya tidak mutlak pada prestasi sebuah tim.

Jika melihat pengalaman penerima Lev Yashin sejak Michel Preud’homme tahun 1994, masih ada beberapa kiper yang bisa dinominasikan menerima trofi Lev Yashin. Siapa ”Manusia Laba-laba”, kita tunggu pada akhir turnamen.

Meski menunggu, Neuer dan Casillas tampaknya akan bersaing ketat karena masing-masing masih akan bertugas pada Rabu atau Kamis dini hari WIB.

Jerman dan Spanyol akan bertarung di babak semifinal. Dengan reputasi Jerman yang menghajar Argentina 4-0, Casillas tampaknya punya beban lebih besar daripada Neuer yang hanya akan mendapat ancaman dari David Villa. (Jean Rizal Layuck)***

Sumber : Kompas, Rabu, 7 Juli 2010 | 05:23 WIB / Foto-foto : FIFA 2010.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar