PROGRAM KB BELUM OPTIMAL
Program Keluarga Berencana (KB) di Jawa Barat belum optimal dalam lima tahun terakhir. Meski jumlah peminat KB terus meningkat, cakupan pelayanan masih terpusat di perkotaan. Selain itu, program tersebut baru menyentuh 72 persen sasaran.
Berdasarkan data BKKBN Provinsi Jawa Barat, dari rata-rata 7,9 juta jumlah pasangan usia subur (PUS) di Jabar pada tahun 2005-2009, baru 5,7 juta pasangan di antaranya yang mengikuti program KB. Sekitar 1 juta pasangan di antaranya adalah peserta baru. Jumlahnya meningkat sekitar 16 persen per tahun.
Namun, meningkatnya jumlah peserta baru tidak serta-merta menggambarkan keberhasilan pelayanan. Bila dicermati, pelayanan KB baru optimal di wilayah perkotaan.
Pada tahun 2009, misalnya, dari 6,2 juta peserta KB, hampir 1 juta peserta di antaranya atau 16 persen berdomisili di wilayah Bandung yang meliputi Kota dan Kabupaten Bandung, Kota Cimahi, dan Kabupaten Sumedang. Di wilayah itu, sekitar 80 persen PUS telah mengikuti program KB.
Sebaliknya, terdapat delapan kabupaten/kota dengan tingkat partisipasi KB di bawah rata-rata Jabar. Kondisi ini terutama dijumpai di Kabupaten Cianjur (67 persen), Bogor (68 persen), dan Bekasi (69 persen).
Melihat kondisi itu, program KB harus segera dioptimalkan mengingat Jabar adalah salah satu provinsi berpenduduk terpadat di Indonesia. Jumlah penduduk tercatat 42,69 juta pada tahun 2009. Laju pertumbuhan penduduk Jabar 1,6 persen atau 0,4 persen di atas pertumbuhan nasional. (NDW/LITBANG KOMPAS) ***
Sumber : Kompas, Jumat, 25 Juni 2010 | 10:55 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar