Kepulauan Pasifik Mungkin Tak Akan Tenggelam

KILAS IPTEK

Kepulauan Pasifik Mungkin Tak Akan Tenggelam

Bisa jadi kekhawatiran bahwa negara-negara di Kepulauan Pasifik akan tenggelam akibat perubahan iklim adalah berlebihan. Dua ahli, Paul Kench dari University of Auckland di Selandia Baru dan Arthur Webb dari South Pacific Applied Geoscience Commission di Fiji, mendapati, hanya empat dari 27 pulau menciut ukurannya—padahal kenaikan paras muka laut rata-rata 12 sentimeter dalam 60 tahun ini.

Kedua ilmuwan itu membandingkan foto-foto wilayah dari 60 tahun lalu dengan citra satelit mutakhir. Laporan penelitian itu dimuat majalah The New Scientist, Rabu (2/6) di Wellington, Selandia Baru. Separuh dari pulau-pulau itu luasnya tetap, sementara separuh lainnya justru bertambah luas. Kench menjelaskan, setiap pulau merespons perubahan iklim dan kenaikan paras muka laut dengan cara unik.

”Yang pasti yaitu tidak ada satu model pun yang sesuai untuk semua skenario.” Perlu ada debat untuk menyikapi perubahan iklim, tidak bisa dengan hanya mengatakan bahwa pulau-pulau akan tenggelam akibat kenaikan paras muka laut. Dari studi itu tampak sebagian pulau justru bertambah luas karena gelombang, arus, dan angin telah mendorong puing-puing terumbu karang ke pantai.

Menurut Kench, pada penelitian sebelumnya, didapatinya badai dan angin kencang—yang semakin sering terjadi akibat perubahan iklim—juga berperan menambah ketinggian pulau. ”Saya pernah berada di Tuvalu dan tahu bahwa saat angin ribut, gelombang laut langsung ke daratan.

Gelombang itu merusak terumbu karang dan menimbunnya di permukaan pulau. Jadi, ada mekanisme alamiah yang menyebabkan pulau bertambah tinggi dan pada beberapa kasus bisa sama cepatnya dengan proyeksi kenaikan paras muka laut abad mendatang,” ujar Kench. Penelitian dilakukan di 27 pulau dari 20.000 pulau yang ada di kawasan tersebut. (AP/ISW)***

Sumber : Kompas, Senin, 7 Juni 2010 | 05:16 WIB