Ubah Sistem Kepramukaan
JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengingatkan pentingnya pembaruan sistem kepramukaan sekarang ini. Sistem kepramukaan harus menarik dan menyenangkan. Selain itu, juga harus menantang, dalam arti sehat, terarah, dan teratur. Sasarannya adalah pembentukan watak dan budi pekerti luhur.
”Sistem kepramukaan juga harus meningkatkan standar kompetensi yang ingin dicapai peserta didik melalui berbagai kegiatan yang diselenggarakan gugus depan. Karena itu, saya berharap aspek ketenagaan, yaitu pembina, instruktur, dan pelatih, dapat distandardisasi melalui sertifikasi, registrasi, dan lisensi,” kata Presiden pada acara ulang tahun ke-49 Gerakan Praja Muda Karana (Pramuka) di Lapangan Gajahmada, Taman Rekreasi Wiladatika, Cibubur, Sabtu (14/8).
Hadir dalam acara itu, antara lain, Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono, Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo, dan Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Asrul Azwar.
Menurut Presiden, upaya standardisasi pembina, instruktur, dan pelatih Pramuka itu semua ditujukan untuk meningkatkan kualitas dan peran penting Gerakan Pramuka dalam membina tunas harapan bangsa. ”Gerakan Pramuka sesungguhnya mempunyai peranan penting dalam mencetak generasi muda yang unggul dan berkarakter. Peran itu, antara lain, selain mencetak generasi muda sebagai generasi pembangunan, juga menjadi salah satu instrumen penguasaan ilmu pengetahuan dan keterampilan praktis,” paparnya.
Menurut Kepala Negara, yang juga Ketua Majelis Pembimbing Nasional Pramuka, Gerakan Pramuka juga harus menjadi ajang berkarya bagi generasi muda yang kreatif, berkepribadian, tangguh, berbudi luhur, dan berdisiplin. Pramuka
menjadi sarana pembelajaran bagi persaudaraan, pertemanan, dan kerukunan bagi sesama warga bangsa.
Untuk mencapai hal itu, kata Presiden, pemimpin Gerakan Pramuka di semua lapisan patut mendengarkan kritik masyarakat agar Pramuka lebih maju lagi. Inovasi dan pembaruan harus dilakukan agar metodologi dan kegiatan kepramukaan makin tepat dan sesuai dengan perkembangan zaman.
Sejak berdiri pada 14 Agustus 1961, kata Presiden, Gerakan Pramuka selalu relevan dengan perkembangan zaman dan menjadi wadah mendidik, membina, dan mengembangkan karakter dan jati diri bangsa yang unggul dan mulia. Apalagi, sejak dicanangkan revitalisasi Gerakan Pramuka tahun 2006.
Menyikapi banyaknya Pramuka Siaga, usia SD, yang menjadi peserta ulang tahun Pramuka di tengah lapangan, jatuh sakit saat sebelum dan di tengah acara itu, Presiden menyatakan dirinya bisa memahami. Sekarang tengah bulan puasa.
Presiden juga meminta panitia agar peserta upacara jangan terlalu lama di lapangan. (har)*** Foto-foto : sifa.kemenegpora.go.id/wikiberita.net/fazwanjaya.blogspot.com
Sumber : Kompas, Minggu, 15 Agustus 2010 | 03:18 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar