Menyehat kan Tubuh dengan Puasa
Oleh: Sri Haryati/Mombi Ilustrasi : Wandy/ Mombi
Selamat datang bulan puasa. Inilah saatnya kita menahan nafsu dan amarah. Tentu saja yang utama adalah menahan nafsu makan dan minum. Eh, andai bisa berbicara, tubuh kita senang lho saat kita berpuasa.
Puasa telah lama berkembang dalam kehidupan manusia. Puasa dalam bahasa Arab disebut shaum atau al-shaum, artinya menahan. Menurut kamus bahasa Indonesia, puasa berarti ibadah menahan diri atau berpantang makan, minum, dan segala yang membatalkannya mulai dari terbit fajar sampai terbenamnya matahari.
Menahan diri
Selama berpuasa, perut kita kosong paling tidak selama 14 jam. Pada pekan pertama kita merasa berat sekali menjalankan ibadah puasa.
Perut terasa sakit, bunyi keroncongan pada jam-jam tertentu. Namun, pada saat itulah sebetulnya organ tubuh kita senang.
Pada saat itulah organ-organ di badan kita istirahat dari kerja keras menggiling makanan.
Membuang racun
Sudah banyak riset yang membuktikan kalau puasa itu membuat badan tambah sehat, bukan bikin sakit. Kalau menggiling makanan terus-menerus, tubuh pun akan kelelahan.
Alat pencernaan makan di tubuh juga membutuhkan istirahat.
Alat pencernaan, saat kita berpuasa, akan menjalankan fungsi lain, yaitu membersihkan diri. Mereka membuang racun dari makanan yang kita telan dan mengendap sekian lama di dalam tubuh.
Secara tidak sadar, setiap hari makanan yang masuk ke tubuh kita boleh jadi mengandung racun dan enggan keluar dari tubuh. Nah, saat kita berpuasa, sistem pencernaan mengusir semua racun.
Organ di tubuh apa saja yang senang jika kita menjalankan puasa? Jawabnya adalah lambung dan usus, hati, pankreas, kulit, ginjal, dan jantung.
Ada sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Thabrani bahwa, jika lambung bermasalah, semua organ akan bermasalah.
Saat kita menjalankan puasa, organ pencernaan merenovasi atau membetulkan sel-sel yang rusak. Kemudian, daya serap pencernaan akan meningkat karena jika usus istirahat, kondisi organ pencernaan akan lebih optimal bekerjanya.
Ketika tidak berpuasa, bila lambung kosong dan muncul rasa lapar, kita akan merasa sakit kepala dan badan terasa lemas.
Sebaliknya, bila lambung kebanyakan makanan, perut terasa enggak enak, sakit, dan kita jadi malas melakukan kegiatan.
Menurut penelitian, saat kita puasa, kulit lebih cerah. Selain itu, pada orang yang berpuasa daya tahan tubuh akan bertambah bagus.
Sebab, darah putih di dalam tubuh meningkat pada hari ketujuh kita berpuasa. Darah putih amat penting untuk melawan dan membunuh bakteri dan virus.
Eh, pernah ada lo ilmuwan yang membuat penelitian terhadap tikus putih yang tidak diberi makan atau dibuat puasa. Umurnya bisa sampai empat tahun. Padahal, umur tikus putih rata-rata hanya dua setengah tahun.
Menyehatkan jiwa
Puasa selain menahan lapar dan haus juga menahan amarah. Menahan emosi atau amarah, kan, sama saja melatih kesabaran. Dengan berlatih sabar, kita menjadi orang yang tidak mudah marah. Pernah membayangkan kalau kita sedang marah?
Wajah merah padam, otot-otot kita jadi tegang, dan jantung berdebar lebih cepat. Selain tidak enak dipandang, juga marah itu tidak sehat. Seandainya kita sering marah dan kondisi badan seperti itu, lama kelamaan pikiran kita akan capek dan badan bisa sakit.
Dalam keseharian saja kita dilarang berbohong, apalagi saat puasa. Bohong bisa membatalkan puasa. Saat puasa kita berlatih jujur. Jadi, puasa adalah saatnya kita melatih mental dan jiwa kita agar tetap sehat.
***
Mengalihkan Perhatian...
Oleh: Retnowati/Kompas Anak Ilustrasi: DS Wibowo
Dalam keadaan lapar dan haus, kita merasakan badan lemas. Kalau diikuti perasaan malas itu, kita maunya hanya tiduran sepanjang hari sambil nonton televisi, main game online, bahkan kalau bisa sepanjang hari tidur. Kondisi badan lemas memunculkan rasa malas. Kemalasan adalah godaan terbesar saat berpuasa.
Namun, tujuan kita berpuasa bukan untuk bermalas-malasan tentunya. Agar berhasil dalam berpuasa, berhasil menahan nafsu makan, minum, dan emosi, kita pun harus berhasil menyiasati rasa malas.
Caranya dengan mengisi hari-hari puasa dengan hal-hal yang bermanfaat. Selama libur sekolah, cari kesibukan yang dapat mengalihkan perhatian dari rasa lapar dan haus.
1. Ke perpustakaan. Membaca di perpustakaan enggak kalah menarik dengan membaca di rumah. Perhatikan suasana perpustakaan yang tenang. Banyak orang asyik membaca dan banyak buku yang bisa dibaca. Suasana itu tentu lebih menarik daripada membaca sendirian di rumah. Bila kamu belum pernah membaca di perpustakaan, coba deh. Pasti akan ketagihan. Tanpa terasa kamu pun telah menghabiskan waktu libur di perpustakaan.
2. Membereskan buku. Coba perhatikan pelajaranmu, apakah sudah ada yang perlu diganti sampulnya? Pergilah ke toko buku, cari sampul yang menarik, dan mulailah dengan menyampul sesampainya di rumah. Belajar dengan buku yang rapi dan tersampul baik tentu lebih bersemangat daripada dengan buku yang dekil dan kucel. Selain itu kamu bisa memisahkan buku pelajaran yang sudah tidak terpakai atau buku tugas yang sudah penuh. Simpan di tempat yang mudah terjangkau. Bila sewaktu-waktu dibutuhkan, kamu tinggal mengambil kembali.
3. Mempersiapkan makanan. Yang ini asyik sekali lho. Kita bisa ikut merancang makanan pembuka, makan malam, hingga makan sahur. Selain merancang, kita bisa ikutan belanja, menyiapkan bahan masakan, hingga memasaknya. Tidak bisa memasak? Ya, ini saat yang tepat untuk belajar memasak. Tidak perlu makanan yang sulit, yang mudah seperti membuat puding bila dilakukan dengan senang hati hasilnya pasti akan memuaskan dan membanggakan.
4. Ikut pesantren kilat. Bila tahun sebelumnya sudah pernah ikut pesantren kilat di sekolah, coba ikut pesantren yang diadakan di sekitar rumahmu. Biasanya beberapa masjid besar mengadakan pesantren kilat untuk beberapa hari. Ikutan pesantren kilat ini selain untuk memperdalam ilmu agama kita, keuntungan lain adalah belajar mandiri jauh dari orangtua dan mendapat kawan baru.
5. Olahraga. Bila pada hari-hari biasa kamu olahraga pada pagi hari, bulan puasa ini alihkan kegiatan olahragamu pada sore menjelang berbuka. Tak perlu olahraga berat kalau tidak terbiasa, kamu bisa bermain bulu tangkis, futsal, atau bersepeda pun cukup. Bila di sekitar rumahmu banyak teman sebaya yang suka bersepeda, buat kelompok sepeda. Bila tidak suka olahraga, ada beberapa permainan yang cukup asyik, seperti main petak umpet, galasin, atau gobak sodor.
6. Mendesain kartu Lebaran. Mengirim ucapan Idul Fitri dengan SMS memang praktis, apalagi kalau kalimatnya tinggal mem-forward’ kiriman orang. Namun, mengirim SMS seperti itu tidak menarik dan menandakan kita tidak kreatif.
Asah kreativitasmu dengan menyiapkan ucapan selamat yang sangat istimewa. Kamu puas menghasilkan karya yang indah, yang menerima kartu ucapan pun akan selalu mengingatmu.***
Sumber : Kompas, Minggu, 8 Agustus 2010 | 05:24 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar