RAIH KEMENANGAN KLIK DI SINI

Jumat, 18 Juni 2010

Israel Kurangi Blokade

Israel Kurangi Blokade

Dubes Turki Mungkin Tidak Dikirim Kembali

JERUSALEM, Kamis - Kabinet Israel, Kamis (17/6), sepakat untuk melonggarkan blokade darat di Jalur Gaza, tetapi tetap mempertahankan blokade laut. Daftar produk baru yang diperbolehkan masuk Gaza termasuk semua jenis makanan, mainan, peralatan dapur, kasur, dan handuk.

Israel dan Mesir memperketat blokade setelah Hamas berkuasa di Gaza pada 2007. Mesir membuka perbatasan di Rafah setelah Israel menyerang rombongan Freedom Flotilla, akhir Mei lalu.

Israel menghadapi tekanan internasional untuk menghapuskan blokade di Gaza pascainsiden tersebut. Fakta bahwa Israel dipaksa untuk merespons kecaman internasional adalah bukti betapa intensnya tekanan yang dihadapi para pemimpin Israel.

Dari 1,5 juta penduduk Gaza, sebagian besar di antaranya bergantung pada suplai PBB dan bantuan internasional lainnya yang dibawa ke Gaza setelah diinspeksi Israel.

Dalam pernyataan yang dikeluarkan Israel setelah pertemuan kabinet selama dua hari disebutkan, ”Israel sepakat untuk membebaskan sistem di mana barang-barang sipil masuk ke Gaza dan memperluas aliran material bagi proyek sipil di bawah pengawasan internasional.”

Israel masih mempertahankan larangan ekspor dari Gaza dan larangan impor untuk bahan bangunan yang vital bagi pembangunan kembali Gaza pasca-serangan Israel pada Desember 2008-Januari 2009. Israel telah memperbolehkan impor material dalam jumlah terbatas untuk proyek PBB.

Pengumuman tentang pengurangan blokade di Gaza tidak mengungkapkan bagaimana prosedur impor barang komersial akan berubah, juga tidak ada daftar produk secara spesifik. Hanya disebutkan bahwa prosedur keamanan yang telah ada untuk mencegah aliran senjata dan material perang akan dilanjutkan.

Menanggapi perkembangan tersebut, Hamas menyatakan bahwa langkah baru Israel itu hanya hal sepele dan bentuk propaganda media. ”Yang diperlukan adalah penghapusan penuh blokade. Barang dan orang harus bebas masuk dan keluar. Gaza sangat memerlukan material konstruksi yang harus diperbolehkan masuk tanpa larangan,” kata juru bicara Hamas, Sami Abu Zuhri.

Tak ada dubes

Dari Ankara dilaporkan, Turki kemungkinan tidak akan mengirimkan kembali duta besarnya yang ditarik dari Israel. Segera setelah insiden Freedom Flotilla, Turki memanggil duta besarnya.

Turki berharap Israel meminta maaf atas insiden yang menewaskan 9 aktivis Turki, memberikan kompensasi bagi keluarga korban, setuju untuk diadakannya penyelidikan internasional, dan pembebasan tiga kapal Turki yang disita dalam insiden itu. Ankara juga menghendaki blokade Israel atas Gaza dicabut.

Sebelumnya Turki telah membatalkan tiga latihan militer bersama Israel. Turki juga telah menyatakan akan mengurangi hubungan militer dan perdagangan dengan Israel serta mengurungkan diskusi proyek energi, termasuk pengiriman gas alam dan air bersih.

”Jika langkah-langkah itu tidak diambil (Israel), tidak butuh waktu lama bagi Turki untuk menurunkan perwakilan diplomatik menjadi level kuasa usaha, sesuai perintah yang kami terima,” kata seorang pejabat Turki. (ap/afp/reuters/bbc/fro/Kompas)***

Sumber : Kompas, Jumat, 18 Juni 2010 | 04:26 WIB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar