RAIH KEMENANGAN KLIK DI SINI

Rabu, 09 Juni 2010

Surya Dirawat di Amman

Surya Fachrizal , wart awan Indonesia yang ikut dalam rombongan kapal perdamaian ke Jalur Gaza, dibawa dengan ambulans menuju Amman, Jordania, Minggu (6/6). (AFP/KHALIL MAZRAAWI)***

Surya Dirawat di Amman

Warga Bogor Juga Berdemonstrasi

AMMAN - Mobil ambulans membawa relawan WNI, Surya Fachrizal, dari idayatullah.com, Minggu (6/6), melintasi perbatasan Israel-Jordania. Di terminal di sisi perbatasan Jordania, Surya dipindahkan ke mobil ambulans lain dan meluncur menuju kota Amman.

Perjalanan dari perbatasan menuju kota Amman membutuhkan waktu sekitar 45 menit. Dubes RI untuk Jordania Zainulbahar Noor dan Kepala Atase Ekonomi KBRI Amman Ari Wardhana ikut menyambut di perbatasan itu. Di Amman, Surya dirawat di Rumah Sakit Ratu Rania di kompleks Rumah Sakit Militer Raja Hussein.

Sejumlah relawan WNI ikut menyambut Surya di perbatasan dan tampak histeris. Pintu belakang mobil ambulans kemudian dibuka untuk melihat kondisi terakhir Surya. Begitu pintu terbuka, Surya melemparkan senyuman kepada para penjemput serta beberapa wartawan Indonesia. ”Saya tetap bertekad akan menembus Gaza lagi,” ujar Surya.

Surya selama enam hari terakhir ini dirawat di Rumah Sakit Ramban di Haifa, Israel Utara. Surya terluka di bagian dada kanan akibat terkena tembakan pasukan Israel. Surya menjalani operasi untuk mengeluarkan peluru itu dari tubuhnya. Surya adalah relawan WNI paling terakhir keluar dari Israel.

Relawan pulang

Sementara itu, empat relawan WNI, yaitu Ferry Nur, Muhendri Muchtar, Hardjito Warno dari Komite Indonesia untuk Solidaritas Palestina (Kispa), dan Muhammad Yasin dari TV One, Minggu, dengan pesawat Emirate bertolak dari Amman menuju Indonesia.

Seorang relawan WNI dari Kispa, Okvianto Baharudin, pada hari yang sama juga bertolak dari Istanbul, Turki, menuju Indonesia. Okvianto beberapa hari ini menjalani perawatan di sebuah rumah sakit di Istanbul karena luka-luka ringan akibat serangan Israel. Lima relawan WNI itu tiba di Jakarta hari ini, Senin.

Adapun enam relawan WNI lainnya, sebagian ada yang memilih tetap bertahan di Amman untuk mendampingi Surya Fachrizal. Ada pula dari MER-C yang sedang mengurus visa ke Turki untuk mengurus barang-barang yang masih berada di Istanbul.

Relawan dari Kispa, Ferry Nur, menegaskan, kepulangannya ke Indonesia tanpa masuk ke Jalur Gaza bukan berarti gagal. Dia menegaskan, Kispa tidak jera dan akan tetap berusaha lagi untuk masuk ke Gaza. ”Sekarang sudah ada koordinasi di antara lembaga-lembaga kemanusiaan dunia untuk mengadakan perjalanan lagi ke Jalur Gaza, baik lewat laut atau darat,” ungkap Nur.

Di Tanah Air, sekitar 1.500 aktivis Hizbut Tahrir Indonesia dan 500 aktivis Harokah Suni untuk Masyarakat Islam berunjuk rasa menyuarakan anti-Israel dan AS di kawasan Tugu Kujang, Bogor, Minggu (6/6).

Ketua DPD HTI Kota Bogor Rokim Abdul Karim mengatakan, aksi mereka itu merupakan bentuk kepedulian dan dukungan Muslim Indonesia kepada bangsa Palestina. ”Israel telah bertindak biadab. Kami menyerukan Pemerintah Indonesia mengirim tentara memerangi Israel,” katanya.

Demonstrasi berlangsung sekitar dua jam, diikuti anak-anak hingga orang dewasa. Mereka menyerukan agar negara-negara Muslim bersatu mengerahkan pasukan militer memerangi Israel. (RTS/ART/mth/Kompas)***

Sumber : Kompas, Senin, 7 Juni 2010 | 06:11 WIB

Ada 1 Komentar Untuk Artikel Ini. Posting komentar Anda

gusmus @ Senin, 7 Juni 2010 | 17:00 WIB
negara arab pada kemana, kok cuma kita2 ini yg peduli pada mereka. Ada apa ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar