VUVUZELA
Kisah Tragis Joe Gaetjens
Nama Joe Gaetjens tidak setenar Pele. Namun, ia cukup memiliki tempat dalam sejarah Piala Dunia. Gaetjens mencetak gol tunggal dalam penyisihan grup Piala Dunia 1950 sehingga Amerika Serikat menang 1-0 atas Inggris. Ini peristiwa besar karena Inggris adalah unggulan utama, sedangkan AS bukan apa-apa. Gaetjens berwarga negara Haiti yang bersekolah di AS. Karena intensinya yang kuat menjadi warga AS, ia pun direkrut sebagai anggota tim AS. Pada 8 Juli 1964, Gaetjens diculik polisi rahasia di Haiti, yang baru memiliki presiden, François ”Papa Doc” Duvalier. Sejak itu Gatjens, yang keluarga besarnya terkait dengan rival politik Duvalier, tidak diketahui rimbanya.***
Gawang Roboh
Peristiwa cukup memalukan terjadi pada 16 besar Piala Dunia 1994 di Amerika Serikat. Dalam pertandingan Meksiko versus Bulgaria, gawang roboh setelah beberapa pemain terjatuh ke jaring gawang. Untung saja dalam laga di Stadion Giants, New Jersey, itu tersedia gawang cadangan sehingga pertandingan bisa dilanjutkan. Ada catatan menarik dari pertandingan ini. Wasit asal Suriah, Jamal Al Sharif, mengeluarkan 10 kartu kuning dan mengusir keluar Luis Garcia (Meksiko) dan Emil Kremenliev (Bulgaria). Karena laga imbang 1-1 hingga akhir perpanjangan waktu, penalti pun digelar. Bulgaria menang 3-1. ***
Naik Pesawat Kepresidenan
Inilah salah satu cara presiden menghargai pencapaian tim sepak bola negaranya. Pada 1958, setelah kesebelasan Brasil menjadi juara dunia untuk pertama kalinya, Presiden Brasil pada waktu itu, Juscelino Kubitschek, menyediakan pesawat kepresidenan untuk membawa pulang Pele dan kawan-kawan dari Swedia ke Brasil. Saat tiba di Rio de Janeiro, Presiden Kubitschek menyambut langsung mereka. Setelah itu, trofi Piala Dunia diarak keliling kota dengan disaksikan ribuan orang yang memadati jalan. ***
Tulang Pipi Patah
Pada Maret 2005, dalam duel La Liga antara Real Mallorca dan Sevilla terjadi peristiwa brutal. Sikut pemain Sevilla, Javi Navarro, menghantam keras wajah gelandang Mallorca, Juan Arango. Tak ubahnya pertandingan tinju, Arango yang wajahnya berdarah ambruk dan tak sadarkan diri. Ia sampai mendapat bantuan pernapasan. Tulang pipi Arango retak dan ia dirawat intensif hingga tiga hari. Navarro yang hanya mendapat kartu kuning memperoleh hukuman tambahan, dilarang bermain di lima pertandingan. (ato/Kompas)***
Sumber : Kompas, Rabu, 23 Juni 2010 | 02:57 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar