Presiden Terima Relawan
Pesakitan dan Pelajar Jalur Gaza Bebas Melintas ke Mesir
JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Selasa (8/6), menerima lima relawan kemanusiaan untuk Jalur Gaza di Istana Negara, Jakarta. Mereka adalah Ferry Nur, Muhendri Muchtar Kalus, Hardjito Warno, Muhammad Yasin, dan Okvianto Baharudin.
Pada pertemuan itu juga hadir Duta Besar Palestina (Dubes) untuk Indonesia Fariz Al Mehdawi, Dubes Jordania untuk RI Mohamad Hassan Dawodieh, dan Dubes RI untuk Jordania Zainul Bahar. Presiden SBY didampingi Menlu Marty Natalegawa, Mensesneg Sudi Silalahi, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Juru Bicara Presiden Dino Patti Djalal dan Julian Alldrin Pasha.
Selain mengucapkan selamat datang dan rasa syukur atas kembalinya para relawan, Presiden juga berterima kasih kepada Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan Raja Abdullah dari Jordania yang membantu para korban dari Indonesia.
Mehdawi menyebutkan para relawan dari Indonesia sebagai pahlawan yang tidak kenal takut. Beberapa relawan sempat menceritakan pengalaman mereka ketika ditahan Israel dan selama berada di kapal Mavi Marmara sebelum diserang tentara Israel.
Buka gerbang Rafah
Pemerintah Mesir akan membuka terus gerbang Rafah tanpa batas waktu, selama tak ada pelanggaran pihak lain atau Hamas. Hal itu diungkap pejabat teras keamanan Mesir yang tidak menyebut namanya seperti dikutip harian Al Ahram, Selasa (8/6).
”Namun, gerbang Rafah hanya untuk lalu lintas manusia dan barang untuk tujuan kemanusiaan dan medis. Barang-barang seperti semen dan besi hanya boleh masuk melalui gerbang Kerem Salom di perbatasan segitiga Mesir, Jalur Gaza, dan Israel yang kini dikontrol Israel,” ujar pejabat itu.
Israel melarang masuknya barang-barang untuk keperluan konstruksi ke Jalur Gaza.
Presiden Mesir Hosni Mubarak memutuskan untuk membuka gerbang Rafah hingga waktu yang tidak ditentukan sebagai bagian dari reaksi terhadap serangan Israel atas armada misi kemanusiaan Gaza yang menewaskan 9 warga Turki dan puluhan lainnya terluka.
Hingga Selasa, diperkirakan sedikitnya 6.000 warga Palestina telah melintasi Rafah. Sebagian besar adalah para pesakitan dan pelajar serta warga Palestina yang punya izin tinggal di luar negeri.
Dalam kurun waktu enam bulan pertama tahun 2010 ini, tercatat sekitar 24.000 penduduk Palestina menyeberang gerbang Rafah dari dan ke Jalur Gaza.
Sudah ada 5.000 ton bahan makanan, 140 ton bahan obat-obatan, dan puluhan kendaraan yang sudah diizinkan melintas gerbang Rafah dari Mesir ke Jalur Gaza.
Sementara itu, Turki terus menunjukkan kemarahan pada Israel. ”Turki akan mencari dukungan negara-negara di Timur Tengah dan Asia untuk menekan Israel,” kata Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan di Istanbul, Turki.
Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin juga turut mengecam serangan Israel. (REUTERS/OSD/MTH/CAL/Kompas)***
Sumber : Kompas, Rabu, 9 Juni 2010 | 05:33 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar