KILAS IPTEK
Telepon Genggam Pemeriksa Kesehatan
Kalau kita tiba-tiba merasakan nyeri di bagian dada, tidak perlu terburu-buru ke rumah sakit jika kita memiliki EPI Life. Kini telepon genggam pemeriksa kesehatan itu dipertontonkan di Singapura. Peranti seberat 106 gram dengan layar sentuh itu sekilas tampak seperti telepon genggam biasa. Namun, ternyata di layarnya yang mungil bisa terlihat electrocardiogram (ECG). Seperti dituliskan di surat kabar The Straits Times, Rabu (16/6), kita bisa dengan mudah mengecek detak jantung kita. ECG biasa digunakan rumah sakit atau klinik untuk mendeteksi irama detak jantung yang tidak normal. Direktur Medis di Ephone International (pembuat EPI Life), Chow U-Jin, mengatakan, telepon genggam ini memadatkan seluruh proses ECG sehingga bisa dibawa ke mana-mana. Jika tidak digunakan sebagai ECG, EPI Life berfungsi seperti telepon genggam biasa. Hasil pemeriksaan ECG dikirim melalui SMS beberapa menit setelah pemeriksaan. Telepon genggam yang diluncurkan di Singapura itu kemungkinan dijual di Malaysia, Indonesia, dan Hongkong akhir tahun ini. (AFP/LUK/KOMPAS)***
Nyamuk Lebih Tertarik pada Badan Besar
Selama ini nyamuk diduga lebih menyukai darah manusia berjenis kelamin perempuan karena lebih manis. Namun, laporan Annals of Internal Medicine yang dipublikasikan harian the New York Times menyebutkan, nyamuk sebenarnya lebih tertarik pada manusia yang berukuran tubuh besar. ”Mungkin karena tubuh yang besar memancarkan panas atau karbon dioksida yang lebih besar,” sebut penelitian itu. Sebelum sampai pada kesimpulan itu, tim peneliti membandingkan tubuh perempuan hamil dengan yang tidak. Hasilnya, perempuan hamil dua kali lebih menarik bagi nyamuk. Analisisnya, perempuan hamil mengeluarkan karbon dioksida yang lebih banyak dan suhu tubuhnya lebih tinggi. Ini yang membuat perempuan hamil lebih mudah terdeteksi oleh nyamuk. Seperti karbon dioksida, asam laktat juga merupakan daya tarik kuat bagi nyamuk. ”Karena itulah nyamuk lebih sering menyerang ketika kita berada di luar ruangan dan berkeringat. Saking kuatnya, nyamuk bisa mendeteksi karbon dioksida dan asam laktat dari jarak 30 meter,” kata Clifford W Bassett dari Allergy and Asthma Care of New York, AS. (LUK/KOMPAS)***
Vitamin B Cegah Kanker Paru-paru
Kandungan vitamin B6 (terdapat di dalam kacang-kacangan, ikan, dan daging) yang tinggi di dalam darah ternyata bisa mencegah risiko kanker paru-paru, bahkan jika kita merokok sekalipun. Ini merupakan kesimpulan hasil penelitian selama 8 tahun terhadap 400.000 orang di 10 negara di kawasan Eropa yang dipublikasikan Jurnal Asosiasi Medis Amerika. Meski demikian, cara terbaik untuk mencegah kanker paru-paru adalah menghentikan kebiasaan merokok. ”Lebih baik berhenti. Konsumsi vitamin B sebanyak apa pun tetap tidak bisa mencegah kanker paru-paru 100 persen,” kata pakar kesehatan Panagiota Mitrou. Senada dengan Mitrou, Joanna Owens dari lembaga Cancer Research Inggris menilai, vitamin B belum terbukti sepenuhnya ampuh mencegah kanker paru-paru. ”Kandungan vitamin B bisa lebih tinggi bagi orang yang mengonsumsi makanan sehat. Ini yang sebenarnya bisa mengurangi risiko munculnya kanker,” ujarnya. (BBC/LUK/KOMPAS)***
Sumber : Kompas, Senin, 21 Juni 2010 | 02:49 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar